Sunday, October 2, 2016

Ekonomi Teknik Tugas I


♣. Aliran Uang (Cash Flow) Dan Penyusunannya
               
A.     Pengertian Aliran Uang ( Cash Flow)
Cash flow ( aliran kas ) merupakan sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk
sebagai akibat dari aktivitas perusahaan, dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri
dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa
saldonya setiap periode.
Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana / uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan.
Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu :
1.       fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan seharihari
dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi
awal.
2.      fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya
beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
3.       capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan / perkembangan
kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang.
B.     Penyusunan Aliran Uang Dan Perhitungan
Ada empat langka dalam penyusunan cash flow, yaitu :
1. Menentukan minimum kas
2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi
defisit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
4. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi
finansial dan budget kas yang final.

Cash flow memuat tiga bagian utama, yang terdiri dari:
1.      Cash in flow, pada bagian ini mengidentifikasi sumber-sumber dana yang akan diterima
, jumlah dananya dan waktu dalam periode tersebut, yang akan dihasilkan berupa
penjualan tunai, penjualan kredit yang akan menjadi piutang, hasil penjualan aktiva
tetap dan penerimaan lainnya. Perincian kas ini terdiri dari dua sifat, yaitu kontinyu dan
intermitan.
2.      Cash out flow, pada bagian ini berhubungan dengan pengidentifikasian semua kas yang
sudah diantisipasi, antara lain pembelian barang dagang baku, pembayaran hutang,
upah, administrasi, dan pengeluaran lainnya. Cash out flow juga punya dua sifat yang
sama yaitu kontinyu dan intermitan
3.      Financing ( pembiayaan ), pada bagian ini menunjukan besarnya net cash flow dan
besarnya kebutuhan dana jika terjadi defisit.
Perhitungan Cash Flow :
Contoh: PT. WAHID memiliki sistem penjualan dan pembelian yang dilakukan secara tunai. Income Statement per akhir tahun adalah sebagai berikut:
Penjualan Bersih                      :           Rp. 1.000.000
Harga Pokok Penjualan           :           Rp.    800.000 (-)
Laba Kotor                              :           Rp.    200.000
Biaya Operasional
-       Gaji/Bonus          : Rp. 50.000
-       Lain-lain              : Rp. 20.000
-       Depresiasi             : Rp. 40.000 (+)
                                      Rp.110.000(-)
Laba Bersih Operasional                                Rp.      90.000
Pajak Penghasilan 30 %                                 Rp.      30.000 (-)
Laba Bersih Setelah Pajak                              Rp.      60.000
Dalam perhitungan Cash Flow, kita tidak memperhitungkan biaya depresiasi sebagai biaya karena depresiasi merupakan biaya non-kas. Dengan demikian, dari perhitungan Rugi/Laba diatas, Cash Flow yang sebenarnya adalah sebagai berikut:
Laba Bersih     : Rp.   60.000
Depresiasi        : Rp.   40.000 (+)
Cash flow        : Rp  100.000

♣. Transformasi Karakteristikk Alternatif Proyek Ke dalam Dimensi Moneter

          Salah satu transformasi proyek yang saya pernah lakukan adalah saat membuat tugas untuk membuat catu daya. Untuk membuat ini kira kira saya membutuhkan bahan dan modal seperti berikut :

Nama komponen
Jumlah
Harga Dalam Rupiah (Rp)
Jumlah harga Total (Rp)
Casing acrylic
1
100.000
100.000
Dioda bridge
3
4.000
12000
Capasitor 4700 µf
6
4.000
24.000
Capasitor 10 µf
4
500
2.000
Resistor 0,1 Ω
3
500
1.500
Resistor 100 Ω
3
500
1.500
Resistor 560 Ω
4
200
800
IC 7805
2
3.000
6.000
IC 7905
2
3.000
6.000
Fuse
6
1.000
6.000
LED
4
1.000
4.000
Trafo
1
75.000
75.000
PCB
1
6.000
6.000
Fericlorida
2
5.000
5.000
Kabel
10.000
Total
259.800

            Disana tertulis jika harga total untuk membuat rangkaian catu daya memakan biaya Rp.247.800 Jumlah tersebut belum termasuk biaya alat untuk membuat catudaya seperti Bor,Solder,Obeng,Timah Dll. Tetapi untuk meminimalkan biaya dari pembuatan catu daya ini saya memakai alat alatnya dari teman kelompok saya yang punya,jadi bisa menekan biaya yang cukup lumayan.
            Kelompok kami meneliti apakah biaya bisa di minimalkan lagi, ternyata dengan menyederhanakan rangkaian catudaya kami dapat mengurangi biaya yang cukup lumayan jadi rincian biayanya seperti ini :

Nama komponen
Jumlah
Harga Dalam Rupiah (Rp)
Jumlah harga Total (Rp)
Casing Box Plastik
1
15.000
15.000
Dioda bridge
3
4.000
12000
Capasitor 4700 µf
6
4.000
24.000
Capasitor 10 µf
4
500
2.000
Resistor 0,1 Ω
3
500
1.500
Resistor 100 Ω
3
500
1.500
Resistor 560 Ω
4
200
800
IC 7805
2
3.000
6.000
IC 7905
2
3.000
6.000
Fuse
2
1.000
2.000
LED
4
1.000
4.000
Trafo
1
75.000
75.000
PCB
1
6.000
6.000
Fericlorida
2
5.000
5.000
Kabel
10.000
Total
170.800


Dapat dilihat diatas kami mengganti Casing yang tadinya menggunakan acrylic menjadi box plastik, dan juga kami menyederhanakan rangkaian hanya dengan 2 Fuse dari sebelumnya 6 fuse. Dari yang sebelumnya Rp.259.800 kami transformasikan menjadi Rp.170.800  dengan ini kami bisa menghemat pengeluaran sebesar Rp.89.000.


Sumber :


0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More