HELLO

TO Gading Zone

Saturday, April 14, 2018

ADSL, SDSL, Hotspot, dan Wi-Fi

ADSL
ADSL merupakan kepanjangan dari Assymmetric Digital Subscriber line yang bisa didefinisikan sebagai suatu dari bentuk teknologi yang digunakan pada sebuah komunikasi, baik itu berupa data ataupun yang lainnya dengan cara mentransmisikan data tersebut dengan kecepatan yang sangat tinggi melalui sebuah kabel tembaga telepon. Moden dengan jenis ADSL juga memiliki sifat yang Asimetrik yakni data yang ditransferkan sudah menggunakan kecepatan yang berbeda pada satu sisi ke sisi yang lainnya.

KEKURANGAN ADSL
1.Sangat berpengaruhnya jarak pada kecepatan pengiriman data.  
2.Tidak semua software dapat menggunakan modem ADSL ,misalnya Mac.
3.Adanya load coils yang dipakai untuk memberikan layanan telepon ke daerah-daerah, load coils menggeser frekuensi suara ke frekuensi yang biasa digunakan ADSL. Sehingga mengakibatkan terjadinya interferensi dan ketidak cocokkan jalur untuk ADSL.
4. Adanya Bridged tap, yaitu bagian kabel yang tidak berada pada jalur yang langsung antara pelanggan dan CO. Bridged tap ini dapat menimbulkan noise yang mengganggu kinerja ADSL.
5.Penggunaan fiber optic pada saluran telepon digital yang dipakai saat ini. Ini tidak sesuai dengan sistem ADSL yang masih menggunakan saluran analog yaitu kabel tembaga, sehingga akan sulit dalam pengiriman sinyal melalui fiber optic.
6. Kecepatan koneksi modem ADSL masih tergantung dengan jarak tiang Telkom atau DSLAM  terdekat.

KELEBIHAN ADSL    
1.Pembagian frekuensi menjadi dua, yaitu frekuensi tinggi untuk menghantarkan data, sementara frekuensi rendah untuk menghantarkan suara dan fax.   
2.Bagi pengguna di Indonesia yang memakai program Speedy, penggunaan ADSL membuat kegiatan Internet menjadi jauh lebih murah. Sehingga kita dapat berInternet tanpa khawatir dengan tagihan yang membengkak. 
3. Layanan komunikasi data dan suara diberikan melalui dua kanal yang terpisah , tetapi tetap satu kabel yang sama.

SDSL

Layanan SDSL, Symmetric Digital Subscriber Line adalah layanan akses Internet kecepatan tinggi dengan pencocokan upstream dan downstream kecepatan data. Artinya, data dapat dikirim ke Internet dari mesin klien atau diterima dari Internet dengan ketersediaan bandwidth yang sama di kedua arah. Dari fitur ini kita bisa tahu bahwa layanan ini sangat baik dari segi kecepatan.
KELEBIHAN SDSL
  • Bandwidth yang disalurkan simetrik dalam artian kecepatan upload dan download sama sesuai   paket layanan yang pelanggan pilih sebelumnya.
  • Delay rendah.
  • Tidak bergantung dan tidak menggangu pada saluran telepon yang ada.
  • Sistem point to point antara ISP dengan Pelanggan, sehingga secara teknis bandwidth tidak terbagi (ini juga tergantung kebijakan dari ISPnya).


KEKURANGAN SDSL
  • Jika tidak menggunakan sistem anti petir (grounding -red) yang baik maka akan boros modem (terkena petir terus).
  • Kabel diputus orang lain.
  • Modemnya lebih mahal dari modem ADSL.
  • Hanya dapat digunakan pada saluran sepanjang 10 kft.
    HOTSPOT
Hotspot dalam bahasa Indonesia disebut "Area Bersinyal".Area bersinyal atau Hotspot ini, menurut , adalah tempat-tempat tertentu (biasanya tempat umum) yang memiliki layanan internet dengan menggunakan teknologi Wireless LAN, seperti pada perguruan tinggi, mal, plaza, perpustakaan, restoran ataupun bandar udara.

Jelasnya, Hotspot adalah lokasi di mana user atau kita dapat mengakses WiFi melalui mobile computer (seperti laptop atau PDA) tanpa mengguakan koneksi kabel dengan tujuan suatu jarigan seperti internet. 

Konsep Hotspot pertama kali dikemukakan tahun 1993 oleh Bret Stewart, saat konferensi Networld dan Interop, di San Fransisco. Dengan pemanfaatan teknologi ini, setiap orang dapat mengakses jaringan internet melalui komputer/laptop/HP/PDA yang mereka miliki di lokasi-lokasi area bersinyal ini tersedia, tentunya perangkat komputer/laptop/ponsel/PDA tersebut harus memiliki teknologi wi-fi.

Pada umumnya peralatah area bersinyal wi-fi menggunakan standardisasi WLAN IEEE 802.11b atau IEEE 802.11g.[1] Teknologi WLAN ini mampu memberikan kecepatan aksesyang tinggi hingga 11 Mbps (IEEE 802.11 b) dan 54 Mbps (IEEE 802.11 g) dalam jarak hingga 100 meter.

 jenis-jenis hotspot alias area bersinyal yaitu:
  1. Area bersinyal gratis. Biasanya sebagai tambahan pelanggan di hotel, ruang konferensi, kedai kopi, atau di kafe. 
  2. Area bersinyal yang dibayar langsung ke pemilik gedung, biasanya di ruangan hotel, restoran, atau kedai kopi. Tidak semua hotel mampu memberikan servis wi-fi gratis. 
  3. Area bersinyal berbayar ke operator area besinyal wi-fi, misalnya Boingo, iPASS. Operator area besinyal wi-fi ini merupakan jaringan internasional yang global dengan banyak sekali pengguna yang berpindah tempat (mobile) secara internasional.
WI-FI
Wifi (baca: Wai-Fai, bukan Wai-Fi) adalah singkatan atau kependekan dari Wireless Fidelity.

Wifi adalah sebuah teknologi terkenal yang memanfaatkan peralatan elektronik untuk bertukar data secara nirkabel (menggunakan gelombang radio, wireless) melalui sebuah jaringan komputer, termasuk koneksi Internet berkecepatan tinggi.

Istilah Wi-Fi, pertama dipakai secara komersial pada bulan Agustus 1999, dicetuskan oleh sebuah firma konsultasi merek bernama Interbrand Corporation. Wi-Fi Alliance mempekerjakan Interbrand untuk menentukan nama yang "lebih mudah diucapkan daripada 'IEEE 802.11b Direct Sequence'".

Interbrand menciptakan Wi-Fi sebagai plesetan dari Hi-Fi (high fidelity); mereka juga merancang logo Wi-Fi.

Awalnya WiFi ditujukan untuk pengunaan perangkat nirkabel & Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (atau dikenal dengan hotspot) terdekat.

SUMBER:
https://www.kaskus.co.id/thread/585a043698e31bdc0c8b456a/pengertian-modem-adsl-fungsi-modem-adsl-dan-cara-kerja-modem-adsl/
https://brainly.co.id/tugas/1604313
https://brainly.co.id/tugas/1413430
http://newjohnywuss.blogspot.co.id/2015/01/perbedaan-wifi-dan-hotspot.html

OSI Layer

OSI Layer adalah sebuah desain arsitektural jaringan yang telah dikembangkan pada tahun 1977 oleh badan ISO (International Organization for Standardization) di Eropa. Lapisan OSI Layer sendiri memiliki 7 lapisan sehingga untuk membentuk sebuah jaringan kita harus menggunakan lapisan Osi layer ini, karena dengan tidak adanya Lapisan OSI Layer ini tidak akan terbentuk sebuah jaringan. Lapisan OSI Layer memiliki 7 lapisan yang setiap lapisannya memiliki tugas, tanggung jawab sendiri. Lapisan OSI Layer sendiri sudah dianggap sebagai model ideal dari koneksi logis yang harus di jaga agar tercipta sebuah komunikasi dalam jaringan yang baik.
Terdapat beberapa keuntungan yang didapatkan dalam menggunakan OSI reference Model, diantaranya:
  1. Membagi jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil sehingga dapat lebih mudah untuk diatur dan dipelajari.
  2. standarisasi Interfaces yang digunakan sehingga membantu vendor-vendor perangkat jaringan yang berbeda dalam membangun dan mendukung pengembangan setiap perangkat
  3. Menjembatani perbedaan teknologi jaringan yang digunakan dalam berkomunikasi.
  4. Mempercepat perkembangan teknologi jaringan.
Sedangkan fungsi dari masing-masing lapisan adalah sebagai berikut:

1. Physical Layer (Lapisan fisik)

Lapisan ini merupakan lapisan dimana terjadi proses konversi data digital ke analog  atau sebaliknya. Sinyal Analog yang dihasilkan tergantung media transmisi yang digunakan (media tembaga, Media fiber optic atau Wireless). Dalam pengiriman data, bit-bit data digital akan di konversi ke sinyal Listrik jika media transmisi yang digunakan menggunakan media kabel tembaga, data digital dikonversi ke sinyal cahaya jika media transmisi yang digunakan menggunakan media fiber optic dan Data digital akan di konversi menjadi gelombang radio jika media transmisi yang digunakan merupakan media nirkabel (wireless).
Fungsi dari Physical Layer (Lapisan Fisik) diantarnya adalah:
  1. Mendefinisikan media transmisi jaringan
  2. Menentukan metode pensinyalan
  3. Melakukan konversi sinyal digital ke sinyal analog (jika berada disisi pengirim) atau sebaliknya yaitu melakukan konversi dari sinyal analog ke sinyal digital (jika berada di sisi penerima)
  4. Menentukan arsitektur jaringan (seperti ethernet atau token ring)
  5. Menentukan topologi jaringan dan pengkabelan

2. Data Link (Lapisan data link)

Lapisan ini berfungsi mengatur proses pengiriman data melalui media serta menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Secara lengkapnya, pada lapisan ini mempunyai fungsi sebagai berikut:
  1. Mengatur proses pengiriman data melalui media
  2. Menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokan menjadi format yang disebut frame
  3. Melakukan pengalamatan secara fisik / perangkat keras seperti MAC Address
  4. Menentukan perangkat-perangkat jaringan beroperasi seperti NIC, Switch Layer 2 dan bridge
  5. Melakukan flow control
  6. Koreksi kesalahan / Error corection

3. Network Layer

Network Layer merupakan lapisan ke 3 pada OSI Reference Model yang berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3. Network layer lebih kepada pengaturan pengalamatan secara logical. Dengan kata lain secara garis besar, fungsi dari Network Layer adalah:
  1. Mendefinisikan alamat-alamat IP
  2. Membuat header untuk paket-paket
  3. Mengatur penentuan jalur (path) pengiriman data antara end systems.
  4. Pengaturan Routing.

4. Transport Layer

Lapisan ini (Transport Layer) mempunyai beberapa fungsi diantaranya:
  1. Memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima.
  2. Membuat sebuah tanda bahwa paket telah diterima dengan sukses (acknowledgement),
  3. Mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang di tengah jalan.

5. Session Layer

Lapisan Sesi (Session Layer) merupakan lapisan ke 5 pada OSI layer yang mengizinkan sisi koneksi antar node pada sebuah jaringan di buat atau dihancurkan. Session Layer bertanggung jawab untuk melakukan sinkronisasi antara pertukaran data antar komputer, membuat struktur sesi komunikasi, dan beberapa masalah yang berkaitan secara langsung dengan percakapan antara node-node yang saling terhubung di dalam jaringan.

6. Presentation Layer (lapisan Presentasi)

Presentation Layer merupakan lapisan ke 6 pada OSI reference model yang berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Secara umum fungsi utama dari lapisan ini adalah:
  1. Menjamin data dapat dibaca oleh sistem yang menerima data
  2. Menentukan Format Data yang dikirimkan atau diterima.
  3. Menentukan Struktur Data
  4. Mengatur data transfer syntax bagi Application Layer.

7. Application Layer (Lapisan Aplikasi)

Application layer merupakan lapisan terakhir (lapisan ke 7) pada OSI reference Model yang mempunyai beberapa fungsi diantaranya sebagai berikut:
  1. Sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan,
  2. Mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan
  3. Membuat pesan-pesan kesalahan.
Sedangkan contoh protocol pada lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.

Sumber : 
http://www.sobartea.com/7-lapisan-osi-layer-dan-fungsinya-serta-proses-enkapsulasi-dan-dekapsulasi-data/
https://microcyber2.com/pengertian-dan-fungsi-7-lapisan-osi-layer/

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More